Minggu, 08 April 2012

Alat Tes Kebohongan

Saat ini banyak bidang pekerjaan yang menggunakan ilmu psikologi yang menggunakan teknologi dalam membantu menyelesaikan pekerjaannya. Misalnya saja dibidang hukum, dalam mengungkap fakta kadang sulit bagi aparat untuk melihat kebohongan seseorang jika orang tersebut pintar menyembunyikan fakta.

Tapi kini para aparat dapat terbantu dengan adanya "Alat Tes Kebohongan" atau yang disebut "Lie Detector". Orang berbohong dan menipu orang lain karena berbagai alasan. Paling sering, berbohong adalah mekanisme pertahanan yang digunakan untuk menghindari masalah dengan hukum, bos atau figur otoritas. Terkadang, Anda dapat mengetahui bahwa seseorang itu berbohong, tapi mungkin kadang itu tidak terlalu begitu mudah. Poligraf, atau yang biasa disebut "detektor kebohongan," adalah instrumen yang memantau reaksi fisiologis seseorang. Instrumen hanya bisa mendeteksi apakah perilaku menipu sedang ditampilkan.

Pada prinsipnya fungsi organ dalam tubuh seseorang akan menunjukkan perubahan ketika berbohong. Setiap data yang diperoleh dari jawaban tersangka dibaca sebagai analisis prevelensi. Karena itu, uji kebohongan ini memang tidak bisa menghasilkan keakurasian 100 % murni.

Namun, apapun hasilnya, bisa dianalisis tingkat kemungkinan berbohongnya.
Alat pendeteksi kebohongan ( Lie Detector ) biasanya digunakan untuk mencari bukti dalam satu kasus kriminal. Berkat kecanggihan teknologi, alat pendeteksi kebohongan kini sudah menggunakan system komputer. Alat ini dapat mendeteksi apakah seseorang jujur atau berbohong, dengan cara melacak perubahan psikologis dan biologis pada tubuh. Caranya adalah dengan menghubungkan alat ini ke bagian tubuh ( dada, jari, leher, tangan dsb ) maka perubahan tekanan darah, resistansi listrik pada kulit, adanya keringat yang berpeluh, serta kecepatan degup jantung dan pernapasan. Seluruh aktivitas otak dapat terpantau, dan kesadaran untuk berbohong sukar dilakukan karena dapat terdeteksi dengan alat ini. Hal ini dimungkinkan karena manusia menggunakan bagian berbeda dari otaknya saat tengah mencoba bertipu muslihat, tapi dengan Lie Detector Computerized Systems kebohongan dapat di lacak!!!
Analisis mengenai hasil test lie detector disebut dengan polygraph, yaitu sebuah instrumen yang dapat mengukur dan menyimpan berbagai respon psioligis seperti tekanan darah, detak jantung, kondisi kulit tubuh pada saat diajukan sejumlah pertanyaan diajukan.

Di negara maju, khususnya Amerika Serikat, lie detector sudah sering digunakan untuk membantu mengungkapkan kasus kriminal. Namun, pelaksanaannya dilakukan pihak independen (independent examiner), biasanya seorang psikolog, dan hasil akhir untuk menilai tingkat kebohongan itu juga di tangan psikolog tadi. Polisi yang menangani kasus, biasanya akan menerima hasil yang sudah matang dari psikolog tersebut. Ahli hukum di sana berpendapat, psikolog tentunya akan lebih memahami masalah kejiwaan, sehingga apabila pemeriksaan lie detector dilakukan oleh mereka, maka hasilnya akan lebih akurat dan obyektif.


Sumber : http://dafid-cctvsecurity.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar